Kamera: Inovasi Penciptaan Imaji
- Erwin N. Aliyuddin
- Mar 14, 2019
- 2 min read
Kamera berasal dari bahasa latin, camera obscura, yang berarti ruang gelap. Pondasi proyeksi pada refleksi sebuah ruang.
Kita semua sudah sangat tahu, betul bukan? Awal mula pembentukan teori serta kajian ilmu mengenai fotografi modern dibentuk oleh kejadian Kamera Obscura oleh Girolamo Cardano pada Abad ke-16 (Wikipedia.org).
Pada masa itu, Obscura hanyalah sebuah kotak kamera yang sama sekali belum dilengkapi dengan film sebagai media penangkap gambar. Tetapi Cardano telah melengkapi 'kotak' nya itu dengan lensa pada bagian depan. Namun sayang, hasilnya tak bertahan lama. Sehingga pada saat itu penemuan tersebut belum dapat dianggap valid masuk kedalam dunia fotografi. Tidak hingga perkembangan saat ini setidaknya.
Babad
Perjalanan penciptaan kamera serupa dengan sebuah penemuan lain pada umumnya. Berlika-liku dan banyak menghadapi trial&error sebelum akhirnya berhasil. Bahkan ketidaksengajaan sekalipunpun meliputi perjalanannya.
Ketidaksempurnaan refleksi ruang gelap temuan Cardano, obscura camera, dilengkapi oleh Johann Scultze. Dalam eksperimennya, ia menemuan jika garam perak ternyata memiliki ketahanan pada cahaya (1727). Gagasan dalam temuannya ini telah memberi pondasi lain bagi peng-aplikasian penciptaan imaji.

Periode berikutnya, Joseph Nicepore Niepce menghasilkan sebuah gambar bayangan yang dihasilkan oleh kameranya (1826). Gambar tersebut berupa citra siluet dari atap rumah. Sebuah penciptaan dari mixing lempengan timah yang dipekakan. Hal tersebut kemudian dikenal sebagai karya foto paling wahid oleh generasi saat ini.
Pada 1839, Louis Dauguerre mempublikasikan gambar hasil penemuannya yang dihasilkan oleh plat tembaga berlapis perak. Gambar tersebut merefleksikan bayangan pada sebuah jalan di kota Paris, Prancis. Karya Dauguerre tersebut merupakan pengembangan lebih lanjut dirinya dengan Niepce pada tahun 1829 silam. Pada saat itu pula mereka berdua sedang mengembangkan sebuah teknologi kamera praktis yang nantinya dikenal sebagai Dauguerreotype. Sayangnya Niepce tidak sempat menikmati keberhasilan rekanannya ini, hingga Niepce berpulang pada 1833, enam tahun sebelum kabar bahagia tersebut mendunia.
Sistem Lensa
Setelah konsep kamera obscura berkembang pesat mencapai puncaknya, kali ini giliran perangkat penting lainnya yang memiliki peran cukup signifikan dalam penciptaan gambar, yaitu lensa.
Sistem lensa merupakan perangkat extra yang dipasangkan pada bagian depan kamera. Ia merupakan sebuah proyeksi yang terbuat dari plastik atau kaca, yang tersusun dalam satu silinder logam. Tingkat penghalang (jumlah) cahaya yang masuk dinyatakan dengan f atau bukaan relatifnya. Semakin rendah f ini, makin besar bukaan atau cahaya yang masuk.
Pada medio obscura, peran lensa belum begitu signifikan seperti saat kini. Perannya masih terbatas sebagai corong, penyokong cahaya yang masuk dari luar ruang gelap untuk membantu proses penciptaan gambar. Karena itulah hasil gambar tidak akan terlalu banyak dipengaruhi. Berbeda pada lensa sekarang. Sistem kerjanya kini jauh lebih kompleks. Bahkan akan rumit, tidak sebelum mereka mengambil gambar yang paling 'niat' dan matang.
Sekian mengenai kamera dan sejarah singkatnya, semoga bermanfaat dan mengedukasi tentunya. Cek juga link dibawah ini sebagai sumber yang lain.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kamera
https://en.wikipedia.org/wiki/Gerolamo_Cardano
https://en.wikipedia.org/wiki/Camera_obscura
https://joeleriksson.com/daguerreotypie-kamera-photographica-37-beendete.html
Bình luận